geolocation database
THIS BLOG WILL GET A GOOD VIEW IF YOU USE OPERA 9.64 OR SAFARI 4.0 WITH THE NEW FLASH PLAYER.

ABANG HACKER TOOLBAR (New)

toolbar powered by Conduit

Abang hacker telah meluncurkan layanan baru di blog ini, yaitu "ABANG HACKER TOOLBAR" gratis untuk Anda download dan install di browser web Anda. Tujuan dari layanan toolbar ini adalah agar Anda dapat lebih mudah mengakses berita - berita di blog ini secara langsung. Untuk mencobanya, silahkan klik link banner di atas untuk mendownloadnya !.

IKLAN / PROMO

Debu Satelit Mengancam Bumi


JAKARTA,JUMAT-Badan roket peluncur Satelit Cosmos 2445 milik Rusia diperkirakan jatuh di bumi pada Maret 2009. Hal yang sama juga akan terjadi dalam dua bulan mendatang pada pecahan Cosmos 2251 dan Iridium yang bertabrakan pada 10 Februari 2009.

Peluang jatuhnya serpihan satelit tersebut di Indonesia tergolong besar karena seperdelapan bentang wilayah di khatulistiwa ditempati negeri ini. Hal tersebut disampaikan Kepala Pusat Pemanfaatan Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Sri Kaloka, Jumat (20/2).

Abdul Rachman, peneliti di pusat tersebut, menjelaskan, berdasarkan data dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat, Cosmos 2445 yang akan jatuh pada Maret nanti merupakan badan roket atau SL-6 RB yang tidak dapat dikendalikan.
”Saat ini belum dapat diperkirakan waktu dan lokasi jatuhnya bagian satelit itu, tetapi biasanya lima hingga tiga hari sebelumnya,” ujarnya.

Adapun Cosmos 2251 memiliki sistem kontrol untuk mengarahkan lokasi jatuhnya satelit. Satelit milik Rusia ini sudah tidak aktif meski masih utuh.
Selasa pekan lalu satelit ini bertabrakan dengan yang masih aktif berfungsi. Akibat tabrakan itu, kata Sri, menimbulkan banyak serpihan, di antaranya terpantau 22 keping berukuran relatif besar, di atas 10 sentimeter persegi.

Kepingan itu beredar di atas wilayah khatulistiwa dan beberapa kali lewat di atas Indonesia. ”Hari ini kepingan itu terpantau lewat di atas Sumatera, terus bergerak ke arah timur,” ujarnya kemarin.
Selain terus beredar mengelilingi khatulistiwa, serpihan itu turun secara gradual mendekati atmosfer. Pergerakannya dipantau jam per jam.

Meski berupa kepingan, jatuhnya ke permukaan bumi akan melesat dalam kecepatan yang sangat tinggi. ”Bahaya bila kepingan jatuh di jalan tol, mengenai kendaraan di sana. Akibatnya bisa menimbulkan tabrakan beruntun,” ujarnya.
Namun dengan mengamati obyek itu, tindakan pengamanan dapat dilakukan sebelum kejadian, misal dengan menutup jalan tol.

Pada masa mendatang, kemungkinan jatuhnya sampah antariksa di muka bumi kian besar. Hingga 27 Januari lalu, jumlah serpihan ada 7.789—berukuran di atas 10 cm—satelit berfungsi dan tidak berfungsi berjumlah 3.338, dan badan roket ada 1.820—total 12.947.

Tubrukan satelit
Sementara itu, tubrukan Iridium 33 berbobot 560 kilogram dan Cosmos 2251 terjadi ketika Iridium bergerak 7,5 kilometer per detik ke utara, sedangkan Cosmos 2251 (900 kg) ke selatan dengan laju sama. Tubrukan terjadi dengan laju 6,7 km per detik atau 24.000 km per jam.

Tubrukan terjadi pada 10 Februari lalu pukul 23.56 di ketinggian 788 km di atas Siberia, Rusia. Pengamatan menunjukkan kedua benda yang bertubrukan tersebut pecah dan serpihannya terbagi menjadi dua kelompok awan serpihan dengan total serpihan lebih dari 700.

Sumber: www.kompas.com

0 komentar:

Posting Komentar

DOWNLOAD EVERYTHING HERE...

DOWNLOAD EVERYTHING HERE...
Click the picture to download !

click the picture to try !

Click the picture to try !