Sungguh cantik. Itulah kesan setiap orang ketika melihat Sony Vaio Seri P untuk pertama kali. Pemilihan warna modern yang dibungkus dengan bahan berkualitas tinggi membuat notebook mini dengan layar 8 inci ini terlihat begitu berkelas. Apalagi tebalnya tidak lebih dari 2cm, membuat Vaio Seri P bisa masuk ke tas wanita yang “imut” sekalipun. Dan kaum hawa sepertinya memang tidak akan keberatan membawa produk ini, mengingat beratnya yang cuma 0,6 kg. Namun selain cantik, sebuah produk teknologi juga harus memiliki kinerja yang dapat diandalkan. Nah, di sinilah menurut kami kekurangan utama produk ini. Untuk mengadopsi dimensinya yang tipis, Sony menggunakan prosesor Intel Atom Z530 berkecepatan 1,6GHz untuk Vaio Seri P ini. Meski sama-sama Atom, prosesor ini beda jenis dengan Atom N260 yang digunakan kebanyakan netbook saat ini. Prosesor Atom Z530 ini memiliki arsitektur yang lebih sederhana, dan oleh Intel sebenarnya ditujukan untuk perangkat genggam seperti ponsel dan PDA. Lalu, mengapa Sony menggunakan prosesor ini untuk sebuah notebook mini? Sepertinya karena Atom Z530 memiliki asupan daya yang lebih irit dan keluaran panasnya yang lebih rendah; cocok dengan karakteristik Sony Vaio Seri P yang mungil. Namun ya itu, konsekuensinya adalah performanya yang tidak sekelas dengan netbook berbasis Atom N260.
Kinerja Vaio P Series lebih tertatih karena Sony menanamkan Windows Vista Home Premium sebagai sistem operasinya. Kombinasi hardware dan software yang tidak klop ini membuat semua proses terasa lambat. Sebagai gambaran, untuk proses booting saja membutuhkan waktu sekitar 3-4 menit. Melakukan berbagai aktivitas standar--seperti membuka Microsoft Office, Adobe Reader, dan lain-lain--juga terasa lambatnya. Jika kami bandingkan dengan netbook Ion P8400DL yang juga menggunakan Windows Vista, performa Sony Vaio P Series ini tetap terasa bedanya.
Perasaan kami juga bercampur ketika menilai kemudahan penggunaannya. Di satu sisi, kami sangat menyukai keyboardnya yang terasa lapang. Jika dihitung, ukuran tombol sekitar 14x12mm dengan jarak antar tombol 3mm. Ini membuat proses mengetik terasa nyaman dan kami tidak kesulitan mencapai kecepatan ketik standar kami. Namun beda ceritanya jika kita bicara touchpad. Untuk menghemet area, Sony tidak menyertakan touchpad sebagai sarana mengatur kursor. Fungsi keypad digantikan tombol trackpoint seperti yang sering kita lihat di notebook IBM. Meski sudah berusaha keras membiasakan diri, kami tetap tidak bisa memasuki zona nyaman saat menggunakan trackpoint ini. Alhasil, menggunakan mouse eksternal menjadi solusi jika Anda ingin bekerja dengan nyaman.
Seperti halnya notebook biasa, Sony Vaio VGN-P15G ini dilengkapi fasilitas WiFi untuk kemudahan terkoneksi di hotspot. Fasilitas lain yang disediakan notebook mini ini adalah Bluetooth, webcam, slot memori, USB (sebanyak dua buah), dan harddisk berkapasitas 60GB. Tersedia pula konektor khusus yang menghubungkan perangkat ini ke semacam blok ekspansi khusus yang memiliki fasilitas tambahan berupa video-out dan ethernet. Yang juga menarik adalah resolusinya yang mencapai 1600x768 pixel; jauh lebih tinggi dari kebanyakan netbook (dan bahkan notebook) yang biasanya terbatas di resolusi 1024x768 pixel. Resolusi ini membuat area pandang terlihat begitu luas, namun cukup menjadi masalah bagi mata kami yang mulai menua karena ukuran teks terlihat kecil.
***
Sony Vaio P Series pada dasarnya mewarisi karakteristik produk Sony yang kita kenal selama ini: cantik, dan berkelas. Namun performanya yang kedodoran membuat produk ini lebih cocok digunakan sebagai perangkat komputasi sekunder untuk menemani Anda bepergian. Namun harganya yang mencapai US$ 899 memang menunjukkan kalau produk ini berada di strata yang berbeda dengan kebanyakan produk yang ada. (Wisnu Nugroho)
Plus : Desain cantik; ringan; resolusi tinggi.
Minus: Performa kedodoran; harga mahal
Skor Penilaian
Kinerja : 3,75
Fasilitas : 4
Kemudahan : 4,7
Harga : 2
Skor Total : 3,7
Hasil Uji
Dibandingkan netbook Ion P8400DL yang juga menggunakan Windows Vista Starter Edition, kinerja Sony Vaio Seri P terlihat agak tertinggal. Padahal kapasitas memori Sony lebih besar (2GB vs 1GB). Namun karena menggunakan prosesor irit daya, Sony Vaio Seri P bisa bertahan 2 jam lebih pada pengujian Battery Eater.
Sumber: www.infokomputer.com
THIS BLOG WILL GET A GOOD VIEW IF YOU USE OPERA 9.64 OR SAFARI 4.0 WITH THE NEW FLASH PLAYER.
ABANG HACKER TOOLBAR (New)
toolbar powered by Conduit |
Abang hacker telah meluncurkan layanan baru di blog ini, yaitu "ABANG HACKER TOOLBAR" gratis untuk Anda download dan install di browser web Anda. Tujuan dari layanan toolbar ini adalah agar Anda dapat lebih mudah mengakses berita - berita di blog ini secara langsung. Untuk mencobanya, silahkan klik link banner di atas untuk mendownloadnya !.
Review Hardware: Sony Vaio Seri P, VGN-P13GH/Q
Ditulis Oleh ABANG HACKER
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar